October 21, 2022
Kendal 20 October 2022 -- PT BSN Technology Indonesia merupakan
perusahaan produksi clothing label terkemuka asal Guangzhou
China, yaitu Baoshen Science & Applied Technologies Co. Ltd. Saat ini,
dengan pabrik yang telah beroperasi di China sejak 1988, BSN telah memiliki
lebih dari 500 customer yang tersebar di berbagai negara. Produk yang
diproduksi oleh BSN sangat beragam dan inovatif dengan teknologi RFID, seperti
label untuk pakaian, alas kaki, sampai dengan aksesori ritel.
Adapun pada hari ini BSN secara resmi membuka pabrik pertamanya di
Indonesia yang berlokasi di Kawasan Industri Kendal dengan luas lahan sekitar 32.000
m2. Pada pembukaan tersebut, turut hadir Bupati Kendal, Dito Ganinduto,
Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil, Ignatius Warsito, serta
beberapa perwakilan dari Bea Cukai dan Imigrasi.
Kehadiran pabrik baru BSN di Kawasan Industri Kendal tentunya tidak
hanya menambah daftar pemasukan investasi asing di Kabupaten Kendal dan Jawa
Tengah, namun tentunya juga membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal.
Hal ini tentu disambut baik oleh Bupati Kendal, “Kami ucapkan selamat atas pembukaan
pabrik baru BSN di Indonesia. Kami berharap, dengan adanya BSN akan membuka
lapangan pekerjaan yang lebih luas bagi masyarakat Kendal dan sekitarnya.” Dico
juga mengatakan, perusahaan tidak perlu khawatir terkait penyerapan tenaga
kerja, karena saat ini pemerintah Kendal telah menyiapkan beberapa program yang
dapat membantu perusahaan mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas dan sesuai
dengan kebutuhan industri.
Menurut Nick Miao, selaku Direktur PT BSN Technology Indonesia, selain
ketersediaan tenaga kerja, salah satu faktor yang mempengaruhi dirinya memiliki
lokasi Kendal Jawa Tengah adalah fasilitas yang ditawarkan dari Kawasan Ekonomi
Khusus. “Di Kawasan Industri Kendal yang juga merupakan Kawasan Ekonomi Khusus,
kami tidak hanya ditawarkan sebidang lahan namun juga berbagai benefit investasi
seperti fasilitas fiskal dan non fiskal, khususnya Tax Holiday. Kami berharap
proses pengajuan fasilitas ini dapat segera terealisasi” tutupnya.
Dengan nilai investasi sebesar Rp 1,2 Trilliun dan perkiraan tenaga
kerja terserap sebanyak 800 orang, BSN telah menjadi salah satu
penyumbang bagi perkembangan ekonomi regional dalam bidang industri manufaktur.
Hal ini tentunya disambut baik oleh Ignatius Warsito (Direktur Jenderal
Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil), “Dengan dibukanya pabrik BSN ini, dapat
menjadi bukti bahwa kita telah berada dalam economy recovery pasca
pandemi dan kembali siap untuk menerima investasi tidak hanya dari dalam negeri
tetapi juga dari luar negeri (PMA). Ini merupakan hal yang baik bagi
perkembangan industry di Indonesia.”
Dalam kesempatan yang sama, Stanley Ang (President Director & CEO
KIK) menyampaikan bahwa “Pada akhir September, KIK telah menarik 80 investor
dengan total investasi sampai sektiar Rp 28,9 Trilliun. Dengan kondisi ekonomi
dan infrastruktur di Jawa Tengah yang semakin membaik, maka akan lebih banyak
investor lokal maupun asing yang melirik ke Jawa Tengah, khususnya ke Kendal”.